14 April 2009

Manna

Dah 10 bulan aku kerja di Manna. Awal langkahku di dunia kerja sebagai seorang kuli data.
Manna adalah sebutan yang lebih familiar dibanding nama kabupatennya sendiri yaitu Bengkulu Selatan. Kabupaten ini terdiri dari 11 kecamatan yang tersebar mulai dari bibir pantai sampai ke pegunungan. Aku tak tahu dimana ibukota kabupaten ini. Kantor Bupati ada di Kecamatan Kota Manna, tapi Kantor DPRD dan fasilitas publik lebih banyak di kecamatan Pasar Manna. Mungkin akan lebih mudah kita sebut sebagai Manna saja.
Tak banyak tempat keramaian di sini, yang paling menonjol hanya Pantai Pasar Bawah yang biasa dijadikan tempat nongkrong bagi anak-anak muda tiap sore. MUngkin selain pantai, pasar adalah tempat keramaian yang banyak dikunjungi warga Manna. Ada dua pasar di sini, Pekan Ampera dan Pekan Kutau. Dua pasar ini buka bergantian tiap minggunya, Pekan Manna akan ramai pada hari Senin, Rabu, Jum'at, dan Sabtu. Sedangkan Pekan Kutau buka pada hari Selasa, Kamis, dan MInggu.
Kesan pertama saat datang ke Manna adalah sepi. Sampai 10 bulan aku disini aku juga tetap berpendapat kalau kota ini sepi. Serasa tak ada semangat kehidupan di sini. Kendaraan yang lewat di jalan utama kota ini sepanjang hari mungkin bisa kita hitung tanpa kesulitan. Angkutan umum alias angkot tak terlalu ngetren di sini. Hanya ada beberapa angkot, itupun gak ada trayeknya, jadi misal kita berdiri di suatu jalan seharian belum tentu kita bakal ketemu ama angkot. Kendaraan umum yang lebih banyak digunakan disini adalah ojek. Itupun hanya dari jam 6 pagi ampe 5 sore.
Selain dari segi lalu lintas di jalan, kesepian kota ini bisa dilihat dari jumlah took dan tempat makan. Aku agak kesulitan mencari tempat makan yang enak di sini karena pilihannya pun gak banyak. Warung padang, ayam bakar, pecel lele, mi ayam, lotek, bakso, gado2, miso, sate padang, sate Surabaya. Kayaknya Cuma itu pilihannya….


Well, ntar lagi deh ceritanya….aku lagi males certain tentang Manna,,,,,feelling lonely….dua kata yang kuingat saat menyebut nama Manna……^_^