02 Februari 2009

Satu lembar kalender

31 hari pertama di tahun 2009 telah berlalu. Apa yang telah kulakukan??
1. Sebagai makhluk Allah, aku masih sering menomorduakanNYA. Aku tidak menepati janjiku untuk rajin puasa sunnah. Aku masih lupa tuk bersyukur. Aku masih sering absen tuk baca Al Qur'an. Aku masih sering mengeluh akan ujianNYA.

2. Sebagai seorang individu. Aku masih sering mendzolimi badanku karna malaz makan dan menjaga diri. Aku masih malez2an,termasuk malez merawat diri.

3. Sebagai seorang anak,aku ternyata tak bisa membalas pengorbanan ayah ibuku selama ini. Aku tak bisa mendampingi mreka di saat lemahnya.

4. Sebagai seorang pegawai,aku masih kurang tepat waktu menyelesaikan pekerjaan.

5. Sebagai seorang teman,aku masih sering menyakiti hati temanku.

Dan masih banyak lagi kekurangan yang perlu dievaluasi dari 31 hari yg telah berlalu di bulan pertama tahun 2009.

Keluarga kecilku

Suami pengertian yang selalu membimbingku tuk smakin cinta padaNYA.
Anak2ku yang lucu,yang bwt hidupku jadi indah dan bwtku smakin mensyukuri nikmatNYA.
Rumah mungil yg slalu membawa kebahagiaan dan ketenangan bagi kami skeluarga.

Aku masih teruz belajar dan belajar tuk bisa jadi ibu dan istri yang baik. Ingin aku slalu berpegang pada aturanNYA dalam menjalankan biduk cintaku.
Belajar dari apa yang kualami, apa yang kulihat, apa yang kudengar dan kurasa.
Aku ingin hari2 dalam keluarga kecilku dpenuhi dg cinta,kebahagiaan dan kedamaian. Aku ingin menanamkan pada anak2ku btapa penting kejujuran. Aku ingin mendidik anak2ku dg cara2 yg telah ditetapkanNYA.
Semoga anak2ku kelak menjadi generasi yang senantiasa bergantung pada pertolongan Allah.
Semoga Allah meridhoi impianku ini.

TUTUP MATA TUTUP TELINGA,HARUZ TUTUP MULUT JUGA

Aku tidak akan mencari-cari siapa yang benar dan siapa yang salah. Bagiku apa yang telah terjadi sudah terlampau rumit. Bukan aku tak mau peduli jika aku memutuskan untuk tutup mata dan telinga. Tapi aku tak mau turut larut dalam arus cerita yang sungguh tak pernah ku sangka. Kekecewaan pasti ada dalam hatiku tapi hal itu tak boleh buat rasa benci kuasai jiwa.
Aku akan tetap berdo'a agar suatu saat nanti Allah membukakan pintu hati kami semua. Aku akan terus berharap agar kami senantiasa berjalan dalam petunjuk Nya.
Meski aku gak yakin perahu itu bisa diselamatkan dalam badai. Aku tak terlalu optimis akan berdamainya jiwa2 itu. Masing2 telah membawa cerita yang aku tak tau kejujurannya. Sungguh aku ingin tutup mata dan telinga tentang ini semu. Juga tutup mulut agar aku tak keliru memberikan penilain tentang ini smua.